6 Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan. Waspada!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Pemanasan global bisa berdampak buruk terhadap kesehatan - AlteaCare | Foto: jcomp/Freepik

Pemanasan global bisa berdampak buruk terhadap kesehatan - AlteaCare | Foto: jcomp/Freepik

Senin, 19 Juni 2023

Pemanasan global tidak hanya ancaman bagi bumi, tetapi juga tubuh kita. Dampak pemanasan global terhadap kesehatan juga tidak main-main, lo!

Melansir Live Science, kenaikan temperatur bumi pertama kali tercatat pada tahun 1880. Rata-rata kenaikan suhu setiap dekade adalah 0,07 derajat celcius.

Lalu, sejak 1981, kenaikan temperatur setiap dekadenya semakin tinggi menjadi 0,18 derajat Celcius.

Secara umum, pemanasan global terjadi karena ulah manusia. Pembakaran bahan bakar fosil menimbulkan gas rumah kaca yang menguap ke atmosfer.

Lalu, gas tersebut membuat panas dari matahari terperangkap di permukaan bumi dan temperatur udara meningkat.

Hal ini akan memicu terjadinya perubahan iklim.

Perubahan iklim inilah yang oleh para ilmuwan disebut sebagai salah satu ancaman terhadap kesehatan manusia.

Apa saja dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

6 Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan

Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan sejalan dengan suhu bumi yang makin meningkat:

1. Asma

Orang pertama yang mengalami dampak pemanasan global adalah pengidap penyakit asma. Kok, bisa?

Ini karena perubahan iklim membuat bunga lebih banyak menghasilkan serbuk sari, sebagai respon dari tingginya tingkat karbondioksida. Sementara, paparan serbuk sari bisa membuat asma gampang kambuh.

Baca Juga: 7 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan. Waspada!

2. Infeksi Saluran Pernapasan

Selain asma, semakin banyaknya serbuk sari yang berterbangan di udara juga membuat kita lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan.

Beberapa jenis penyakit saluran pernapasan yang mungkin Anda alami di antaranya adalah infeksi pada sinus, penyakit paru obstruktif kronik, dan infeksi saluran pernapasan.

Jika Anda telah mengidap penyakit tersebut sebelumnya, paparan serbuk sari bisa membuat kondisi Anda jadi lebih parah.

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah mengurangi polusi udara. Dengan begitu, kita dapat meminimalisasi risiko adanya senyawa dari luar tubuh menginfeksi saluran pernapasan.

3. Penurunan Sistem Imun

Pemanasan global dapat sangat berbahaya bagi ketahanan tubuh manusia, terutama anak-anak.

Normalnya, sistem imun baru matang setelah melewati masa remaja. Itu sebabnya, anak-anak jadi lebih berisiko mengalami infeksi dan penyakit lainnya. Apalagi bila ditambah anak tersebut juga dalam kondisi kurang gizi.

Sementara itu, kondisi perubahan iklim akibat pemanasan global bisa berpengaruh pada kualitas bahan makanan. Ketersediaan makanan yang bergizi baik menurun, sehingga anak pun akan semakin sulit mendapatkan gizi yang seimbang.

4. Meningkatnya Kasus Malaria

Sobat Altea mungkin bertanya-tanya, apa hubungannya pemanasan global dengan malaria?

Jadi, serangga seperti nyamuk malaria sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Di saat iklim di tempat asalnya sudah tidak nyaman, nyamuk malaria itu juga bisa berpindah ke habitat lain.

Di tempat yang baru itulah nyamuk malaria akan menginfeksi manusia.

Kesimpulannya, pemanasan global bisa membuat kasus malaria di suatu tempat menurun, namun di tempat lain justru meningkatkannya.

5. Heat Stroke

Tingginya suhu bumi dapat menyebabkan temperatur tubuh juga meningkat.

Inilah yang memicu terjadinya heat stroke atau sengatan panas. Heat stroke ditandai oleh suhu tubuh yang lebih dari 40 derajat celcius, disertai adanya disfungsi pada sistem saraf pusat.

Selain itu, heat stroke juga bisa menyebabkan kegagalan pada sejumlah organ di tubuh.

Satu-satunya cara mengatasi kondisi ini adalah dengan mendinginkan tubuh, lalu segera ke rumah sakit.

Baca Juga: 8 Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan. Tak Hanya Batuk!

6. Kekurangan Gizi

Memang, hubungan antara pemanasan global dengan kekurangan nutrisi tidak terjadi secara langsung.

Ketika pemanasan global terjadi, gas karbondioksida di udara semakin banyak. Akibatnya, tanaman pun bisa tercemar, sehingga kandungan nutrisinya jadi berkurang.

Ketika nutrisi dalam tumbuhan berkurang, kita pun tidak mendapat nutrisi yang dibutuhkan dari makanan yang kita makan.

Itulah sejumlah dampak pemanasan global terhadap kesehatan.

Sobat Altea yang mengalami keluhan kesehatan seiring dengan cuaca yang semakin panas, segera konsultasi melalui video call maupun chat dengan dokter spesialis terpercaya di AlteaCare!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter andalan!




Sumber:

  • Live Science. Diakses pada September 2022. What is global warming?
  • Gennaro D'Amato, et al. (2020). The effects of climate change on respiratory allergy and asthma induced by pollen and mold allergens. Allergy, 75(9):2219-2228.
  • Gennaro D’Amato, Lorenzo Cecchi, Mariella D’Amato, Isabella Annesi-Maesano. (2014). Climate change and respiratory diseases. European Respiratory Review, 23: 161-169
  • Ashwin Swaminathan, Robyn M. Lucas, David Harley, dan Anthony J. McMichael. (2014). Will Global Climate Change Alter Fundamental Human Immune Reactivity: Implications for Child Health?. Children (Basel), 1(3): 403–423
  • Mary L. Williams. (2021). Global warming, heat-related illnesses, and the dermatologist. International Journal of Women's Dermatology, 7(1): 70–84
  • Scientific America. Diakses pada September 2022. Does Global Warming Make Food Less Nutritious?
0 Disukai
0 Komentar